-->

Variasi Umpan Mancing Ikan Patin

Sunday, October 13, 2019
Ikan Patin atau juga dikenal dengan nama Jambal termasuk salah satu spesies ikan air tawar degan ukuran bisa mencapi berpulu-puluh kilogram. Di sungai Musi seekor ikan patin seberat 43 Kg dengan panjang mencapai 1,3 meter berhasil di tangkap oleh nelayan. Ikan patin ini tidak di pancing melainkan tersangkut di jaring seorang nelayan bernama Pudin.

Ikan patin biasa di temukan di perairan dengan kedalaman di atas 5 meter. Karena mudah hidup dan berkembang biak hampir semu waduk di Indonesia menabur benih ikan ini untuk sekedar hiburan bagi pemancing. Saat di waduk ikan ini biasa berada di kedalaman lebih dari 10 meter. Patin termasuk jenis ikan yang jarang mencari makan ada di permukaan air.

Mancing patin paling ideal di lakukan pada malam hari. Ikan ini hampir mirip dengan ikan sejenisnya yaitu ikan lele yang lebih agresif pada saat malam hari. Makanan utama ikan ini adalah ikan kecil, udang, biji-bijian jadi tidak heran jika ada pemancing menggunakan pisang sebagai umpan. Pilih pisang yang masih mentah.

Hasil mancing ikan patin di Waduk Jatibarang

Umpan idel mancing ikan patin
Saya biasa mancing ikan patin di waduk. Karena di Semarang tidak ada sungai dengan kedalaman lebih dari 5 meter satu-satunya tempat untuk mancing ikan patin hanya di waduk Jatibarang saja. Ada satu lagi spot mancing di kota Semarang yaitu waduk undip, namun airnya sangat keruh dan penuh dengan sampah. Umumnya mancing ini memang tidak di target. Niatnya mancing patin tapi bisa saja dapatnya ikan Bader karena jenis umpannya sama.

Jenis umpan yang umumnya di gunakan untuk mancing ikan patin di waduk Jatibarang adalah pelet. Cukup menggunakan pelet lele tidak perlu dicampur dengan pelet lainnya. Pelet lele ada banyak macamnya gunakan pelet bulat ukuran paling besar. Pelet lele dicampur dengan air panas biarkan selama kurang lebih 30 menit jika sudah lunak di oleni sampai tercampur dan siap untuk di pasang.

Mata pancing untuk mancing ikan patin di waduk Jatibarang menggunakan jenis gombyok. Jumlah mata pancing minimal 4, bisa di buat 6 atau 8. Ukuran mata pancing yang umumnya di gunakan adalah nomor 10 atau diatasnya.

Ikan patin umumnya mendiami spot yang sama. Jika di Spot tersebut pernah dapat ikan patin maka spot tersebut potensial untuk di pancing lagi. Spot ini umunya adalah spot cekungan atau kalau di waduk Jatibarnag ini bekas jalan dimana di sebelah kana kiri jalan adalah tanah dengan kontur tinggi.

Saat mancing patin usahakan umpan dilempar jauh dengan tujuan bisa mencapai titik kedalaman waduk antar 10-15 meter. Teknik yang di gunakan adalah pemberat ada di atas umpan atau teknik dasaran. Satu joran hanya satu umpan jangan dibuat bercabang. Bisa saja ikan patin makan tapi umunya ikan kecil, sangat jarang ikan patin diatas 2 kg mau makan umpan yang mengambang.

Ada juga pemancing menggunakan pisang untuk mancing ikan Patin di waduk Jatibarang dan hasilnya ikan patin lebih dari 1 kg berhasil dipancing. Umpan pisang lebih potensial untuk mendapatkan patin karena ikan lain di waduk Jatibarang jelas tidak ada yang memakan umpan ini.

Spot yang selama ini berhasil strike ikan patin ada di Spot Lek Ju, Dermaga dan Jambalan. Untuk Spot lek Ju ini lebih potensial karena ada 2 titik spot. Untuk detail lokasi silakan simak pada video berikut ini.


Variasi umpan patin ini mungkin bisa di terapkan di waduk lain dan besar kemungkinan juga akan strike. Kombinasikan dengan umpan lain misalnya dengan umpan roti. Jika sudah berhasil strike gunakan selalu umpan tersebut. Untuk ideal waktu makan ikan ini adalah di atas jam 21.00 WIB dan kondisi selesai hujan atau saat hujan. Selamat mencoba.

0 komentar:

Post a Comment test