Mancing Umpan Ceremende
Sunday, November 24, 2019
Hewan ini memiliki banyak nama selain ceremende juga dikenal dengan nama kecoa batu, kecoa tanah, coro, terkelak, menje dan yang lebih populer adalah ceremende. Hewan ini juga gampang dibudidayakan biasanya untuk pakan burung berkicau.
Ceremende hampir mirip dengan coro yang membedakan adalah habitatnya yaitu ada didalam tanah. Perbedaan lainnya adalah hewan ini tidak memiliki sayap. Media tanah tempat hidup cere bukan tanah padat melainkan tanah kering atau berdebu. Habitat cere sama dengan habitat hewan undur-undur.
Tempat paling mudah untuk mencari ceremende adalah kandang ayam petelur atau kandan ayam pedaging. Dapat dipastikan ditempat tersebut pasti ada hewan cere. Karena sering dicari untuk umpan mancing sebagian daerah di Semarang tepatnya di sekitar Gunungpati sudah dilarang untuk mencari cere. Umpan ini saat ini juga sudah mulai dijual belikan khusus untuk mancing.
Hampir semua jenis ikan bisa dipancing dengan umpan ini, ikan predator seperti gabus maupun ikan putihan seperti Sreteng, Bader atau Melem. Selain itu ikan Nila juga bisa dipancing dengan umpan ini.
Teknik mancing menggunakan umpan cere ada dua yaitu dasaran dan menggunakan pelampung. Biasanya mancing ciri menggunakan mata kail ukuran 2 atau 3 kecil jadi ukuran ceremende yang digunakan juga yang ukuran kecil.
Saat mengisi umpan pasang pada bagian ujung cere agar cere tetap hidup. Didalam air cere akan bergerak-gerak jadi sekaligus bisa menarik minat ikan. Sebelum mancing tanah yang dipakai saat mencari cere bisa ditaburkan sebagai 'bom'. Untuk lebih jelasnya cara mancing menggunakan umpan cere bisa dilihat dalam video berikut ini ;
Mancing umpan cere biasanya dilakukan pada siang hari jarang dilakukan pada malam hari. Hal ini adalah kebiasaan saja. Lokasi yang cocok untuk mancing adalah di air tenang seperti waduk. Sangat jarang orang mencoba menggunakan umpan cere diair deras seperti disungai. Bagi yang jauh dari waduk mungkin bisa dipraktekkan. Selamat mencoba.